Kegiatan Si Ipar ini di awali dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu anak didiknya. Setelah itu pengajar langsung memulai pelajaran dengan memeriksa hasil pekerjaan rumah yang sebelumnya sudah diberikan.
Dalam metode pembelajaran ini, petugas membagi-bagi pelajaran sesuai dengan umur anak-anak tersebut. Dimulai dari anak-anak yang berumur 9-11 tahun diberikan pelajaran pembagian. Sedangkan untuk anak-anak berumur 7-9 tahun diberikan pelajaran perkalian.
"Ini kita seusai kan dengan kemampuan anak-anak, kita tidak bisa memaksakan pelajaran yang sama. Seperti kita disekolah setiap tingkatan kelas memiliki porsinya masing-masing,"ungkap Iptu Jufri Rambu.
Disamaping itu, pihaknya juga menggunakan metode belajar dan bermain. Hal ini untuk mengantsipasi rasa bosan terhadap anak-anak.
"Terlihat atusias mereka selalu terpacu, keceriaan mereka dalam menerima pelajaran ini. Kita akan terus gunakan metode ini agar pelaksanaan Si Ipar berjalan maksimal,"tegas Iptu Jufri Rambu.
Disisi lain, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2022 Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan selain bertujuan untuk meningkatkan taraf pendidikan anak-anak di kampung Okmakot, kegiatan SI IPAR ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik antara satgas Binmas dengan orang tua anak-anak. Sehingga hal ini juga berdampak terhadap kestabilan situasi di kampung Okmakot.
"Banyak manfaat program si ipar ini, dan tentunya selain mensejahterakan masyarakat Papua kegiatan ini juga menciptakan kamtibmas kondusif di wilayah kampung Okmakot,"pungkas Kasatgas.
Media Sosial