Ticker

6/recent/ticker-posts

Dengan Tekun dan Gigih, Warga Binaan Binmas Noken Berhasil Panen Jagung dan Rasakan Hasilnya


Mimika – Melalui program Kesejahteraan Untuk Anak Negeri (Kasuari), personel Binmas Noken Damai Cartenz wilayah Mimika Ipda Lalu Hiskam Anady, SE didampingi Aipda Sunarsono dan masyarakat Kampung Tunas Matoa melaksanakan panen jagung bersama, Kamis (17/11).


Ditemani Isak dan Hengki Maubak yang merupakan warga binaan, Aipda Sunarsono mengatakan bahwa panen tersebut dapat sukses berkat kerja keras dan kegigihan masyarakat setelah hampir 3 bulan yang lalu telah diberikan bantuan bibit.


“Jadi jagung ini kita tanam bersama-sama sejak tanggal 30 agustus 2022, puji tuhan hari ini kita sudah bisa panen. Tentunya ini berkat ketekunan dan kesabaran dari msyarakat sendiri. Harapan kami, kegitan Binmas Noken dapat membantu perekonomian dan kesejahteraan warga,” sebut Aipda Sunarsono.


Untuk diketahui, harga jagung dipasaran sendiri menyentuh harga 10.000 (sepuluh ribu)/ 3 buahnya. Hal tersebut dinilai cukup untuk mendorong roda perekonomian keluarga. Dimana sebelumnya Binmas Noken juga telah menyalurkan bantuan lainnya seperti bibit Ikan, Jagung dan juga Kacang yang telah membuahkan hasil serta pemberian sepasang ternak Babi. 


“Kami berikan lebih dikarenakan tingkat keberhasilan yang patut diacungi jempol. Semoga saja untuk bibit hewan Babi juga dapat dikembangkan oleh bapak Hengki sehingga berhasil dan hasilnya dapat dibagikan kepada keluarga,” tambah Aipda Sunarsono.


Merasa hasil kerja kerasnya tak sia-sia, Isak yang juga merupakan Kepala Kampung Tunas Matoa mengucapkan terimakasih atas dedikasi Binmas Noken kepadanya, sehingga kedepan hasilnya dapat lebih baik lagi. Hal senada juga turut diungkapkan Hengki yang merupakan Ketua Pemuda di Kampung Tunas Matoa.


“Hasil pertama dari bantuan ikan sudah berhasil kami panen dan dijual, begitu juga dengan jagung yang hasilnya sudah kami pakai untuk keperluan keluarga. Kedepan, kami juga akan kembangkan satu pasang Babi yang sudah diserahkan,” tutur Hengki.